Lulusan SMK saat menjalankan proses tahapan test kerja Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun tahun 2017 tingkat pengangguran terbuka TPT sebesar 5,50 persen. Dari angka itu lulusan SMK menyumbang pengangguran sebesar 11,41 persen.Dunia pendidikan khususnya SMK terhentak manakala BPS dan media elektronik memberitakan bahwa SMK adalah penyumbang pengangguran terbesar.Kenyataan ini tentu membuat masyarakat heran, bukankah lulusan SMK diarahkan untuk siap pakai. Artinya orientasi dari output yang dihasilkan oleh sekolah adalah memasuki lapangan pekerjaan. Namun mengapa mereka sulit mendapatkan pekerjaan?.Memang banyak faktor yang menyebabkan data ini menjadi sajian statistik yang menarik untuk kita cermati. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan SMK yang pesat namun tidak diikuti dengan kualitas. Kebutuhan dunia kerja yang ada ternyata tidak mampu dipenuhi oleh para lulusan SMK.Diluar permasalahan akademik, saya yang kebetulan juga berkecimpung di SMK mengamati bahwa ternyata kegagalan lulusan SMK saat memasuki lapangan pekerjaan adalah ketika proses mengikuti tahapan test kerja.Tidak jarang diantara mereka yang sebenarnya punya kemampuan praktikal atau mampu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan teknis namun pada saat dilakukan test kerja diminta untuk mendeskripsikan, mereka tidak mampu menjelaskannya. Ini artinya jika ini dipraktikkan mereka bisa tetapi saat berteori mereka menjadi mandek.Hal lain adalah kemampuan dalam membuat surat lamaran pekerjaan, mengikuti psikotest dan wawancara juga terasa lemah. Oleh karena itu alangkah baiknya jika sekolah memberikan edukasi tentang kiat-kiat dalam menghadapi test kerja.Sekolah dapat mengundang para praktisi yang atau dari pihak industri untuk membantu dan memberikan edukasi kiat-kiat menghadapi test kerja. Paling tidak ini menjadi sumber pengetahuan untuk para lulusan SMK bagaimana caranya mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.Dari proses edukasi ini akan mendapatkan pengalaman dan menumbuhkan kesadaran bahwa selama mereka masih menempuh pendidikan maka aspek kesiapan seperti sikap. mental, skill, dan kemampuan komunikasi perlu diasah. Sehingga daya saing yang dimiliki oleh mereka menjadi meningkat.